Kurangnya Tenaga Kerja dalam mengelola lahan Pertanian, sebuah Perusahaan di Jepang merintis Teknologi Robot yang mampu membantu memudahkan Pekerjaan bertani. Ide ini juga tercipta jika tak adanya penerus petani yang telah pensiun untuk memenuhi permintaan pangan, hal ini disampaikan pada forum KTT G-7 (Konferensi tingkat tinggi, Group of seven) yang beranggotakan para menteri Pertanian di Niigiata, Jepang Utara. Menteri tersebut berasal dari Canada, Prancis, Jerman, Jepang, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Menteri Pertanian Jepang Hiroshi Moriyama menyampaikan dalam pertemuan itu tentang mengganti tenaga petani pensiun dengan robot yang bisa menggerakkan traktor.
Jika tak ada penerus petani yang pensiun maka hal tersebut akan mengancam pasokan pangan dunia, terang Menteri Pertanian Amerika Serikat.
Jepang pun berencana mengembangkan 20 robot petani yang menghabiskan dana sebesar 4 Milliar Yen (Rp.500 Milliar) atau 39 Juta dollar AS.
Robot akan melakukan pekerjaan petani mulai dari penanaman bibit muda, penyiraman, pemangkasan hingga pemanenan tanaman.
Di Jepang, rata-rata Petani berusia 60-an dan menurunnya pemuda jepang yang berminta pada sektor pertanian. ditambah lagi, Jepang banyak melakukan impor pangan dari luar negeri hampir 60%.
Tidak ada pilihan lain selain mengandalkan kemampuan teknologi yang dikembangkan oleh Perusahaan demi menunjang produktivitas dan pangan, lanjut Makiko Tsugata, analis senior Mizuho Securities Co.
Dengan menerapkan teknologi baru di bidang Pertanian ini diharapkan meningkatkan daya tarik terhadap pertanian kepada Pemuda dan membantu partisipasi pengelolaan lahan pertanian dan pangan.
0 komentar :
Posting Komentar